Lokakarya Layanan Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak Kab. Bojonegoro
Rabu, 30 April 2025 Tim Inklusi PD Aisyiyah Bojonegoro telah melaksanakan Lokakarya Penyediaan Layanan untuk Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak di Creative Room Lt 6 Gedung Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya Acara dilanjutkan dengan sambutan Ibu Zuliyatin Lailiyah selalu ketua PD ‘Aisyiyah Bojonegoro. Dalam sambutannya beliau menyampaikan rasa syukur atas nikmat sehat dan sempat sehingga dapat menghadiri kegiatan hari ini. Beliau juga menyampaikan bahwa Indonesia berada di peringkat ke 2 di ASEAN dan peringkat ke 8 di dunia, hal ini disebabkan oleh faktor kemiskinan, pendidikan, kesehatan produksi, ketidakadilan gender serta adanya norma yang menjadikan perempuan sebagai second classSemoga dengan menekan angka perkawinan anak dapat ikut serta dalam menciptakan Bojonegoro yang bahagia, makmur dan membanggakan.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan sambutan H. Suwito selaku ketua PDM Bojonegoro, dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Aisyiyah adalah salah satu ortom di Muhammadiyah yang salah satu tujuannya adalah berdakwah agar masyarakat bisa hidup dengan lebih baik. Program inklusi ini memiliki tujuan untuk mencegah perkawinan anak. Oleh karena itu, anak – anak perlu diberi pengetahuan ilmu dan juga agama agar bisa menjadi bekal sebelum memutuskan untuk menikah. Rangkaian acara dilanjutkan dengan sambutan Kepala DP3AKB, Dr. Ahmad Hernowo. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih karena telah diadakan kegiatan ini karena mengingat kasus perkawinan anak di Bojonegoro yang tinggi. Melihat dari data perkawinan anak yang terjadi di tahun 2020 ada 612 kasus, 2021 ada 608 kasus, 2022 ada 532 kasus, 2023 ada 448 kasus dan 2025 ada 395 kasus yang semakin turun namun ini masih tergolong tinggi dan masih merata di semua kecamatan yang ada di Bojonegoro yang disebabkan oleh faktor pendidikan. Beberapa waktu lalu Tim Inklusi juga sudah menyampaikan STRADA PPA, semoga bisa diwujudkan dan ditindaklanjuti. Dr. Ahmad Hernowo juga menyampaikan bahwa rata – rata yang meminta dispensasi kawin adalah mereka yang telah hamil terlebih dahulu.DP3AKB sebenarnya masih tidak mengizinkan namun dari Pengadilan Agama mengizinkan karena SOP yang berlaku. Semoga dengan semangat Aisyiyah, layanan yang direncanakan bisa terbentuk, dan layanan pencegahan perkawinan anak semakin banyak dan untuk forum anak tolong dikembangkan, karena biasanya anak – anak lebih mudah bercerita/sharing dengan teman sebaya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Mohammad Taufiqurohman. Lalu dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Ibu Yosi Tresna (Kementrian PPN/Bappenas) Acara kemudian dipandu Ibu Endah Sulistiyorini untuk menyusun layanan-layanan pencegahan dan penanganan perkawinan anak.